Profil

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Selamat Datang Di Blog Seuntai Kenangan

Selasa, 31 Juli 2007

Admin Seuntai Kenangan

Saya dilahirkan di sebuah desa di Jawa Barat tepatnya nama desa tersebut adalah Sumanding, daerah ini di bawah pemerintahan kecamatan Banjarsari kabupaten Ciamis Jawa Barat.

Allah menakdirkan saya adalah anak ke 2 dari 7 saudara, dua laki-laki dan 5 perempuan. Alhamdulilah dengan segala keterbatasan dan kekurangan keluarga kami, akhirnya saya mampu menyelesaikan D3 Komputer Akuntansi di sebuah Akademi (www.bsi.ac.id), dan menyelesaikan S1 Sistem Informasi Di sebuah PT Swasta (www.Nusamandir.ac.id). Awal pendidikan SD saya diawali di Pulau sulawesi tepatnya di kecamatan Mautong kabupaten Donggala, Sulawesi tengah, tapi akhirnya lulus SD nya di pulau lain tepatnya Kalimantan Timur, disinilah saya meluluskan pendidikan Formal dari tingkat SD, SMP dan SMU.

Untuk saat ini Allah menentukankan saya harus berdomisili di kota yang langganan macet, banjir tiap tahun dan persaingan hidup yang sangat tinggi yaitu Jakarta.

Ehh yaaa lupa nama saya cukup singkat dan mudah di ingat Sakirin itulah nama yang tertera di KTP dan Ijazah SD sampai D3, mungkin itu penulisan nama yang salah tapi sudah terlanjur seharusnya penulisan nama saya adalah Syakirin bukan Sakirin jadi ada Y nya.

Untuk mengenal saya lebih jauh silahkan kirimkan pertanyaan ke E-mail :admin@syakirin.net atau admin@seuntaikenangan.co.cc atau YM: admseuntaikenangan.

Terima kasih atas kunjungan ke blog saya, masukan, kritik, saran atau papaun silahkan kirimkan ke Email atau tulis di pesan Pengunjung.
Saya juga meneriama artikel, atau tulisan apapun tentang hidup dan kehidupan di dunia ini, Insya Allah tulisan yang di kirim akan saya tampilkan di blog ini.

Wassalamualaikum wr.wb
Baca Selengkapnya..

Kamis, 26 Juli 2007

Bagiku Sangat Luar Biasa (2/2)

Tanggal 26 kebahagian saya makin lengkap, karena pada tanggal itu Allah mempercayai kami (sekarang kami bukan saya soalnya sudah berdua hehe..) untuk mengemban amanah baru yang Allah titipkan kepada kami. Tepatnya amanh itu Allah berikan pada tanggal 26 April 2007 Pukul 14.30 ( 1 tahun 2 bulan ) setelah pernikahan yang luar biasa itu terjadi. Hal ini sangat luar bisa sekali karena kami bisa melihat langsung, merasakan bagaimana rasanya perjuangan seorang ibu yang mempertaruhkan nyawanya untuk melahiran sang buah hati yaitu putrinya.

Saat-saat yang menegangkanpun telah berlalu, kini kami harus mendidik dan membesarkannya sehingga menjadi anak yang shalihah, berbakti kepada kedua orang tuanya dalam rangka taat dan berbakti kepada Allah. Sang buah hati kini telah berusia 3 bulan tepat, dia seorang putri yang cantik, lucu, mengemaskan, dan sesekali kadang rewel (biasa memang seperti itu namanya juga bayi).

‘Atikah ‘Afifah Mufidah (yang mulia yang suci yang bermanfaat) itulah nama sang buah hati, semoga nama itu menjadi doa baginya menjadikan dia suci jiwanya dan fikirannya dari hal-hal yang dilarang agama, mulia ahlaqnya dan tentunya bermanfaat bagi orang lain dalam kehidupannya.

Pada usia tepat 3 bulan ini ia sudah mampu berceloteh, tersenyum-senyum jika diajak bercerita, terkadang suka merengek-rengek jika haus ingin minum/makan (menyusu karena baru dikasih ASI).

Dari dua cerita kejedain tersebut angka atau tanggal yang berurutan adalah:
23 usia Istri saya saat menikah,
24 Pertama kali mengetahui Nama Calon Istri,
25 Akad pernikahan,
26 Resepsi pernikahan (3 bulan setelah nikah), dan Lahirnya buah hati kami,
27 Usia Admin saat menikah.

Ini hanyalah perjalanan hidup yang setiap orang mempunyai kenangan dan ini kenangan admin. Wasalamu'alaikum wr.wb
Baca Selengkapnya..

Rabu, 25 Juli 2007

Bagiku Sangat Luar Biasa. (1/2)

Sejarah ini terjadi pada tanggal atau angka yang berurutan walaupun berbeda bulan dan tahun kejadiannya, dan ini hanya sesuatu yang kebetulan saja tidak ada maksud lain dibalik semua itu. Sejarah hidup itu terjadi pada tanggal atau angka 23, 25, 26 dan 27. Berikut ini kisahnya.

Jika mengingat tangal 25, maka terinat pula masa lalu yang merupakan rangkaian sejarah besar dalam hidup saya. 25 Februari 2006 tepatnya merupakan titik awal dimana seorang hamba melengkapi setengah dari agamanya.

Nur Amaliah, ya nama itu saya kenal sehari menjelang dilangsungkannya sebuah prosesi yang sakral dimana sesuatu yang haram menjadi halal, dan sesuatu yang sangat menegangkan karena hal ini pertama dalam hidup. Pemilik nama itulah yang sekarang menjadi tempat untuk berbagi kebahgiaan, tempat saling memberikan dukungan dan semangat. Ya dengan pemilik nama itulah saya mencoba mengarungi bahtra kehidupan dalam rangka melaksanakan salah satu sunah Rasululah.

Nama itu saya kenal tangal 24 Februari 2006 persisnya setelah shalat Ashar, dan besok paginya tanggal 25 Februari 2006 jam 8.00 prosesi sakral itu dilangsungkan di sebuah mesjid. Yang sangat luar biasa bagi saya adalah bagaimana hal itu bisa terjadi sedangkan saya belum pernah melihatnya, mengenalnya, apalagi mengetahui sifat dan karakternya. Bahkan sehari setelah prosesi itu saya belum melihatnya, dan hari berikutnya barulah pertemuan itupun terjadi. Walaupun semua itu memang sangat luar biasa, namun saya sudah terlalu yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik buat saya. Salah satu ayat yang tertanam dalam hati ini dan tentunya saya yakini kebenarannya yaitu:

“Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin.

Selain itu juga saya sangat terkesan dengan beberapa guru ngaji saya bahwa dia menikahi istrinya itu tidak melalui prosesi pacaran. Jadi seminggu setelah menikah bahkan ada yang sampai satu bulan dia baru mersakan bagaimana itu nikmatnya malam pertama (ehh malam ke tiga puluh kali hehehe..). Jadi dia “berpacaran” dengan istrinya itu setelah menjalani akad nikah. Ketika saya mendengar semua cerita itu sepintas dalam hati kecil saya mengatakan betapa indahnya menikah seperti itu yaitu tanpa diawali pacaran sebelumnya dan saya juga ingin sepertinya (saat itu tajun 1996 saya baru lulus SMP).

Mungkin disaat itulah Allah menctat niat baik saya itu hingga akhirnya kesampaian juga pernikahan yang luar biasa dan tentunya sangat tidak wajar jika hal itu dibandingkan dengan kebanyakan pemuda sekarang. Bahkan kalau kita mengamati atau memperhatikan atau mungkin pernah mendengar bahwa lebih lama dia berpacaran dibandingkan usia pernikahannya itu sendiri. Pada masa pacaran bisa mencapai 2 tahun bahkan ada 5 tahun tetapi setelah menikah ia hanya mampu mempertahankan bahtera rumahtangganya hanya hitungan bulan saja atau seusia umur jagung.

Terlepas dari itu semua saya sangat bersyukur karena Allah telah memberikan yang terbaik buat hidup saya, keluarga dan semoga kami sekelurga dapat memberikan yang terbaik pula buat agama Mu Ya Allah. Amin Ya Robbal ‘Alamin. * Admin Seuntai Kenangan.
Baca Selengkapnya..